RPG Indoor/Outdoor Augmented Reality
Teknologi Augmented Reality mulai terkenal semenjak adanya game Pokemon GO!
Pada kenyataannya, teknologi tersebut sudah dikembangkan sejak tahun 2007. Bagi
orang awam, Augmented Reality adalah sebuah teknologi yang bisa menampilkan
sebuah benda maya (virtual) pada dunia nyata. Tentunya benda tersebut tidak
bisa dilihat menggunakan mata saja. Kita memerlukan alat bantu seperti melihat
dari kamera, handphone, atau occulus rift.
Augmented Reality yang dikembangkan dalam dunia game, ternyata telah
berkembang pada banyak genre game. Contohnya, RPG, kartu, tower defense, hingga
game FPS. Game edukasi juga tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan
teknologi Augmented Reality ini. Kesemua dari game ini masih menggunakan papan
– papan marker yang digunakan untuk menampilkan objek maya di dalam dunia
nyata. Dalam hal ini posisi benda yang diinginkan terkadang masih belum sesuai
dan membutuhkan proses yang lama untuk bisa mengenali marker itu agar dapat
memunculkan benda yang diinginkan.
Pengembangannya masih terbatas dengan marker yang ada pada dunia nyata.
Marker ini juga hanya berupa gambar QR Code yang bila diarahkan pada kamera
handphone, maka akan muncul objek yang sesuai. Tak hanya itu, kamera juga masih
lama dalam penangkapannya juga akurasi dari objek yang keluar pada marker masih
belum akurat.
Saya akan membuat sebuah game RPG AR. Game ini saya gabungkan dengan
pengembangan game Pokemon GO! dan game ARQuake. Kita akan membawa sebuah
hardware layaknya di game ARQuake yang telah dikembangkan. Namun senjata yang
kita bawa adalah sebuah pedang. Kita juga akan memakai sebuah kacamata semacam
occulus rift yang memungkinkan kita melihat HUD pada dunia nyata.
Layaknya Pokemon GO! monster akan muncul sesuai dengan posisi kita. Game
ini akan mencari tahu jarak antara kita dan moster. Monster yang muncul akan
menjadi marker dan akan digunakan untuk mengetahui posisi kita dan monster.
Pedang yang kita arahkan pada moster, bila bercollision dengannya maka akan
mengurahi HP dari monster. Monster juga bisa mendekat dan menyerang kita.
Apabila HP kita telah habis, maka kita tidak bisa melakukan apa – apa dan harus
berjalan ke posisi awal.
Game ini akan membuat orang untuk bisa bergerak secara bebas untuk mencari
monster yang ada di luar. Game ini juga bisa membuat orang melakukan banyak
interaksi pedang sehingga akan memebuat game ini lebih meanarik.
Reference:
- Ohan Oda, Levi J. Lister, Sean White, and Steven Feiner. Developing an Augmented Reality Racing Game. Department of Computer Science. Columbia University.
- Bruce Thomas, Ben Close, John Donoghue, John Squire, Phillip De Bondi and Wayne Piekarski. First Person Indoor/Outdoor Augmented Reality Application: ARQuake. Personal and Ubiquitous Computing. 2007. p. 75 – 86.
- Rosler, Amanda. Augmented Reality Games on the iPhone. Blekinge Institute of Technology. Spring 2007.
- Bruce H. Thomas. Challanges of Making Outdoor Augmented Reality Games Playeble. School of Computer and Information Science. The University of South Australia. 2003.
- Kiyoung Kim, Minkyung Lee, Youngmin Park, and Jongweon Lee. ARPushPush: Augmented Reality Game in Indoor Environment. In Second International Workshop on Pervasive Gaming Aplication. 2005.
- A. Dal and Corso M. Olsen and K. H. Steenstrup and J. Wilm and S. Jensen and R. Paulsen and J. Nielsen and J. R. Frisvad and G. Einarsson and H. M. Kjer. Virtual Table: A Projection Augmennted Reality Game. Department of Applied Mathemathics and Computer Science. Technical University of Denmark.
- Svetoslav Dankov and Rafal Rzepka and Kenji Araki. Interactive Augmented Reality Games for Knowledge Acquisition. Graduate School of Information Science and Technology. Hokkaido University.
No comments:
Post a Comment